AS Menawarkan Imbalan

Amerika Serikat Menawarkan Imbalan Rp143 M Untuk Buru Darkside Group

Amerika Serikat Menawarkan Imbalan Rp143 M Untuk Buru Darkside Group , Kelompok Peretas yang Berbasis Di Rusia

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan tawaran hadiah hingga US$10 Juta atau setara dengan Rp143 M untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi terkait kelompok kriminal siber DarkSide. FBI melaporkan bahwa DarkSide berbasis di Rusia. Selain itu, Departemen juga menawarkan tawaran hadiah hingga US$5.000.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman di negara manapun dari individu manapun yang berkonspirasi untuk berpartisipasi atau mencoba berpartisipasi dalam insiden yang terkait.

“Dalam penawaran hadiah ini, AS menyampaikan komitmennya untuk melindungi korban ransomware di dunia yang dieksploitasi oleh kelompok kriminal siber,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (5/11).

Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyatakan bahwa DarkSide melakukan serangan siber terhadap sistem pipa minyak AS, Colonial Pipeline, pada Mei lalu. Grup ransomware DarkSide bertanggung jawab atas insiden ransomware Colonial Pipeline Company pada Mei 2021, yang menyebabkan keputusan perusahaan untuk secara proaktif dan sementara menutup pipa sepanjang 5.500 mil yang membawa 45 persen bahan bakar yang digunakan di Pantai Timur Amerika Serikat. Akibatnya, pasokan minyak di kawasan tenggara AS tersendat selama berhari-hari. Harga minyak pun melonjak, memicu fenomena panic buying. Dalam menawarkan hadiah ini, Amerika Serikat menunjukkan komitmennya untuk melindungi korban ransomware di seluruh dunia dari eksploitasi oleh penjahat cyber. Amerika Serikat mencari negara-negara yang menampung penjahat ransomware yang bersedia membawa keadilan bagi bisnis dan organisasi korban yang terkena ransomware.

Amerika Serikat Menawarkan Imbalan Rp143 M Untuk Buru Darkside Group
Hadiah ini ditawarkan di bawah  Transnational Organized Crime Rewards Program (TOCRP) atau Program Hadiah Kejahatan Terorganisir Transnasional Departemen Luar Negeri.

Colonial Pipeline kemudian menyatakan membayar peretas sekitar US$ 5 juta dalam bentuk bitcoin untuk mendapatkan kembali akses ke sistemnya. Juni lalu, Kementerian Kehakiman AS lantas memulihkan sekitar US$2,3 juta dari uang tebusan itu.

Pada Juli, Kemlu AS juga pernah menawarkan hadiah hingga US$10 juta bagi yang mengetahui informasi mengenai pelaku aktivitas siber berbahaya terhadap infrastruktur penting Washington.

Di bulan yang sama, Toshiba juga mengaku menjadi korban peretasan DarkSide. Insiden itu menyebabkan sebagian kecil data perusahaan bernilai US$23 miliar hilang.

Menurut informasi yang beredar ada lebih dari 740 gigabyte informasi telah disusupi, termasuk mengenai paspor. Menurut pengamat malware, terdapat sekitar 30 kelompok dalam Darkside yang mencoba meretas perusahaan. Sementara itu,perusahaan lebih rentan terhadap serangan siber sejak penerapan bekerja dari rumah.

Departemen mengelola TOCRP dalam koordinasi yang erat dengan mitra penegak hukum federal kami sebagai bagian dari keseluruhan upaya pemerintah untuk mengganggu dan membongkar kejahatan terorganisir transnasional secara global, termasuk kejahatan dunia maya. Lebih dari 75 penjahat transnasional dan pengedar narkoba utama telah diadili di bawah TOCRP dan Program Hadiah Narkotika (NRP) sejak 1986. Departemen telah membayar hadiah lebih dari US$135 juta hingga saat ini.

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Translate »
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x